Vibrant Hongkong

Sekilas berada di kota ini rasanya mirip seperti di Singapura, namun Hongkong memiliki nuansa lain menurut saya. Jalan - jalan nya lebih banyak dipenuhi dengan toko - toko dengan tulisan - tulisan signboard yang penuh warna dan cahaya lampu. Bangunan - bangunan kuno menambah kesan unik dan klasik, saya seperti sedang berada dalam lokasi film - film mafia mandarin.

Walaupun tidak semuanya, menurut saya kebanyakan orang  Hongkong terkesan jutek dan galak, entah mungkin memang culture disana begitu atau memang hanya kebetulan saja saya sering bertemu dengan orang - orang yang seperti itu disana. Mungkin juga mereka lelah dan kurang piknik.

Karena saya datang dengan flight paling pagi sekali dari jakarta, sampai Hongkong masih kepagian untuk check in di hotel. Dengan mata mengantuk saya kemudian mengunjungi Victoria Peak yaitu tempat tertinggi di pulau Hongkong. Untuk mencapai Peak Tower saya naik peak tram, seru juga naik tram yang berjalan menanjak dengan kemiringan hampir 45 derajat ini.

Rasa ngantuk akibat flight pagi saya hilang ketika menyaksikan pemandangan kota Hongkong dari atas victoria peak. Dari atas terlihat pemandangan Gedung- gedung pencakar langit yang tinggi diantara lautan yang mengelilinginya.

Di Peak Tower selain terdapat tempat - tempat belanja juga terdapat museum lilin Madame Tussauds yang berisi patung - patung lilin menyerupai tokoh - tokoh terkenal baik dari Hongkong maupun artis Hollywood. Selain itu di gedung yang berbentuk unik ini juga memiliki sky terrace 428 yaitu tempat tertinggi 428 meter diatas permukaan laut untuk melihat pemandangan panoramic 360 derajat kota Hongkong.

Walaupun banyak yang bilang Disneyland Hongkong hanya cocok untuk anak - anak tapi saya senang sekali mengunjungi taman bermain ini. Berada disini bahkan membuat saya bisa merasakan spirit dari cita - cita Walt Disney membangun Disneyland, sebuah taman bermain untuk berbagi keajaiban dan kebahagiaan bagi pengunjungnya. Cerita saya mengunjungi disneyland Hongkong bisa dibaca disini.

Banyak orang yang menjadikan Hongkong sebagai surga belanja, karena memang banyak sekali tempat untuk berbelanja disini seperti kawasan causeway bay, Sheung Wan, Tsim Sha Tsui, atau Mongkok.
 
Yang membuat saya heran disini ada toko kosmetik bernama Bonjour yang sepertinya setiap lima meter sekali ada toko ini. Rasanya baru lihat toko ini beberapa langkah kedepan sudah ada toko ini lagi.

Untuk urusan kuliner, di setiap sudut selalu ada restoran atau penjual makanan dengan berbagai macam pilihan menu dan rasa yang enak.

Saya sempat bertemu dengan beberapa pekerja dari indonesia saat sedang makan di restoran. Ternyata para tenaga kerja dari indonesia di Hongkong bukan hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga saja tapi ada juga  yang bekerja sebagai waitres di restoran. Saya kagum sekali mendengar mereka bicara dengan bahasa kanton.

Hiruk pikuk orang berlalu lalang di sepanjang jalan yang berisi toko - toko, restoran, jajanan dan penjual kaki lima memberikan suasana yang begitu hidup di kota ini.

Saya mengunjungi Jumbo Floating Restaurant untuk makan malam. Kita harus menyebrang dengan perahu kayu untuk bisa sampai ke restoran ini. Restoran terapung ini sendiri sebenarnya adalah sebuah kapal besar yang digunakan sebagai restoran dengan desain seperti istana cina yang mewah.

Restoran ini katanya juga sempat beberapa kali tampil dalam film - film jackie Chan dan film James Bond "The Man With The Golden Gun".

Sebelum ke restoran ini saya terlebih dahulu mengelilingi dan menikmati pemandangan Hongkong di malam hari dengan  menggunakan junk boat atau perahu kayu klasik dengan layar yang besar seperti yang biasa terlihat di film - film Hongkong.

Industri film di Hongkong terbukti sangat maju, banyak film - film yang dihasilkan termasuk para pemain filmnya yang terkenal. Avenue Of The Stars dibuat untuk memberikan penghargaan  kepada tokoh - tokoh dalam dunia perfilm an Hongkong.

Kita bisa menyusuri tempat ini melihat siapa saja orang - orang terkenal yang nama dan cetakan tangannya di abadikan disini. Senang juga melihat ada nama saya disini ( maksa ).

Dari tempat ini kita bisa menonton pertunjukan Symphony of Lights yang menawan. Pertunjukan ini menggabungkan cahaya lampu berwarna, sinar laser dan suara dari 40 gedung - gedung yang berada di kedua sisi pelabuhan. Pertunjukan ini diadakan setiap hari jam 8 malam dan tentu saja gratis.

Hongkong selain sebagai kota metropolitan yang penuh dengan kesibukan bisa dijadikan destinasi untuk berwisata karena kota ini memberikan energi dan pengalaman - pengalaman yang berbeda.